Desa Sawentar merupakan sebuah desa wisata yang berbasis budaya, desa weisata yang mengusung konsep kearifan lokal dan memegang teguh nilai-nilai budaya yang santun, sehingga menjadi ciri khas masyarakat Desa Sawentar yang identik dengan sifat gotong-royongnya. Jika dilihat secara geografis Desa Sawentar terletak pada posisi garis lintang -8.117 dan garis bujur 112.23 di ketinggian 217 M. Topografi desa ini adalah berupa dataran rendah di atas permukaan air laut. Letak Desa Sawentar berada termasuk dalam wilayah Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Jarak Orbritasi Desa Sawentar dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Kanigoro 3.5 Km, dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Blitar 4.5 Km, dari Pusat Ibukota Provinsi Jawa Timur 170.4 Km.
Desa Sawentar terbagi menjadi empat dusun yaitu:
Keempat dusun tersebut memiliki karakteristik dan potensi tersendiri yaitu potensi sumber daya alamnya. Kesadaran akan berbagai macam potensi, kelompok masyarakat kreatif ini menuangkan ide-idenya untuk memanfaatkan potensi tersebut, sehingga menjadi sebuah konsep Desa Wisata. Inisiasi Desa Wisata tersebut lahir dari masyarakat kreatif Desa Sawentar untuk mengembangkan potensi Desanya agar lebih baik. Diawali oleh kelompok pemuda yang kreatif sehingga membentuk kelompok kecil yang berkonsentrasi untuk menjaga lingkungan hijau sekitar Candi. Karena mereka terinspirasi dari kelompok pecinta sejarah, yang kebetulan potensi wisata sejarah dimiliki Desa Sawentar yaitu Candi Cungkup peninggalan masa kerajaan Majapahit. Awal mula organisasi tersebut diisi oleh jumlah anggota kurang lebih 10 orang, tugas pokok mereka adalah menjaga lingkungan Candi agar tetap hijau, rapi, ramah pengunjung, edukatif dan bebas dari sampah. Kabar ini disambut dengan baik oleh pemerintah Desa, sehingga dijadikan sebuah organisasi desa yang sadar wisata. Kabar baik tersebut bagaikan gayung bersambut, sehingga jumlah anggotanya semakin bertambah maka mulai saat itulah terbentuk Kelompok Sadar Wisata Lwang Wentar. Nama Lwang Wentar ini diperoleh dari sebuah kitab Negarakertagama yang menyebutkan sang Maha Raja singgah di Candi Cungkup berlokasi Lwang Wentar, sehingga nama Lwang Wentar dipakai untuk nama POKDARWIS LWANG WENTAR.
Terbentuknya Pokdarwis tersebut menjadikan sebuah program jangka panjang untuk mengembangkan potensi wisata Desa Sawentar, sehingga membentuk pembagian kerja yang sesuai dengan kapasitasnya. Salah satunya membuat program-program kerja yang berkaitan dengan pairiwisata yaitu bekerja sama dengan Kelompok Kerja dusun untuk dijadikan potensi wisata desa. Sehingga dalam proses pelaksanaan program Desa wisata tetap memegang teguh nilai-nilai dasar Desa wisata, yaitu kemandirian. Adanya program-program tersebut Desa Sawentar dikukuhkan menjadi Desa Budaya karena konsisten dalam memegang teguh Budaya leluhur, salah satunya dalam program tahunan pemerintah Desa terdapat program pengembangan Budaya yaitu Piwening (ziarah makam leluhur dan Grebeg Lwang Wentar) selain itu karakter masyarkat Desa Sawentar dalam menjalin gotong-royong terkenal sangat kuat. Atas dasar itulah Desa Wisata Budaya Sawentar dikukuhkan melalui Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor: 180/478/409.06/KPTS/2020. Menjadi Desa wisata Budaya.
Penerbitan surat keputusan Bupati Blitar menjadi daya semangat masyarakat Desa Sawentar untuk bangkit menjadi wisata budaya berbasis edukasi dan berbasis masyarakat yang ramah, santun, serta mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal dan berbudi pekerti luhur. Sehingga pengembangan tersebut lahirlah paket-paket edukatif yang sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki, salah satunya adalah Batik, Kelas Bahasa Jawa dan Kelas Budaya, Menulis Aksara Jawa, Sejarah, Perkebunan, Peternakan, Kuliner Tradisional, Jajanan Tradisional, dan wisata minat khusus.
Salah satu prestasi yang pernah diraih oleh Desa Sawentar antara lain: