Desa Wonocoyo terletak di Kecamatan Panggul, 54 km sebelah barat daya Kota Trenggalek, mempunyai luas wilayah 678,9 hektar. Memiliki sejumlah bentang alam berupa dataran, perbukitan, sungai dan lautan yang berpotensi menjadi daya tarik wisata.
Pada tahun 2023, Desa Wonocoyo memenangkan Penghargaan Program Kampung Iklim (PROKLIM) Lestari, yaitu penghargaan tertinggi dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Penghargaan ini diperoleh atas usaha pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat sejak lama.
Konservasi Penyu Taman Kili-Kili merupakan kawasan perlindungan yang telah dikembangkan menjadi salah satu daya tarik ekowisata. Sebagai sarana edukasi bagi masyarakat umum maupun akademisi, Konservasi Penyu Taman Kili-Kili mengusung konsep wisata sambil belajar di Desa Wonocoyo. Bergeser ke sebelah timur, terdapat hutan mangrove yang berfungsi sebagai mitigasi upaya pencegahan rob dan erosi. Pengunjung dapat berpartisipasi dalam kegiatan menanam mangrove di Taman Mangrove Kambal sebegai upaya regenerasi hutan mangrove.
Dengan panorama alam berupa pegunungan dan persawahan, atraksi susur desa wisata menjadi salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh pengunjung. Pengunjung dapat menyusuri perkampungan menggunakan sepeda dengan menikmati udara yang bersih dan lingkungan yang asri. Tidak hanya melihat, pengunjung dapat terjun langsung dalam kegiatan yang dilakukan masyarakat setempat, salah satunya ikut dalam Edukasi Batu Bata di sentra industri batu bata di desa Wonocoyo.
Desa Wonocoyo telah mengembangkan dua potensi alam menjadi satu daya tarik ekowisata dengan konsep wisata sambil belajar , yaitu Konservasi Penyu Taman Kili-Kili dan Konservasi Mangrove.
Selain itu, Desa Wonocoyo pernah memenangkan penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari, yaitu penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Artinya, kondisi alam dan lingkungan sangat terjaga kelestariannya.