Watulimo merupakan sebuah desa yang terletak di ketinggian 329 MDPL. Dengan luas 1100 HA. 111.7158 bujur koordinat lintang selatan 8.2222.1. Dengan jumlah penduduk 6.202.
Makna Watulimo itu sendiri adalah karena Watulimo terletak di dataran tinggi, dengan bebatuan yang berdiri kokoh dan gugusan gunung batu yang dulunya adalah gunung api purba. Makna dan cerita . Watulimo ada berapa vesi baik cerita para leluhur atau sesepuh maupun versi akademis. Yang paling mendekati adalah batu yang berjumlah lima. Yang pada saat itu dipakai duduk bersila lima sesepuh untuk memohon kepada Allah SWT dengan harapan untuk memasang pagar atau tumbal.
Dari kelima sesepuh itu duduk segiempat, barat, timur, utara dan selatan. Ada satu sesepuh yang bertugas menancapkan pagar atau tumbal duduk di batu tengah. Versi lain Watulimo bermakna waktu lima, Pandawa Lima atau Sedulur Papat Limo Pancer.
Berdasarkan artefak satu-satunya yang ditemukan di Watulimo adalah artefak patung tokoh pewayangan, yaitu Bima Sena (Werkudara). Di dalam prasasti tersebut menceritakan bahwa Gunung Kambe dianggap candi suci. Selain itu dianggap tempat suci Sang Wiku yang bernama Wirakta. Artefak tersebut diterjemahkan tahun 1222 Masehi dan masih banyak cerita-cerita kuno yang tidak bisa tampilkan di sini.
Pada intinya sesuai artefak dan cerita tutur serta cerita sesepuh bahwa Watulimo adalah tempatnya kesatria para Pandawa. Gunung suci yaitu gunung Kambe tempatnya Punokawan, Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Watulimo adalah tempat suci, orang disegani, tempat orang pandai dan bijak, serta tempat orang sakti mandraguna yang berhati bening yang selalu dalam kebaikan yang selalu dilindungi Allah SWT.
Desa wisata Watulimo dengan sebutan Desa Wisata Kepung Budaya merupakan tempat wisata budaya dan alam. Sebutan Desa Wisata Kepung Budaya menawarkan paket wisata edukasi dan budaya diantaranya di Rumah Budaya.
Di dalam Rumah Budaya sendiri yakni sebagai tempat pelestarian budaya, diantaranya Sanggar Tari (Ande-ande Lumut), Sesi Pedalangan. Seni Karawitan, Bedaya Beksan, Edukasi Pusaka, Edukasi Aksara Jawa, Belajar Melukis, Batik Tulis, Ukir Bathok Kelapa, dll.
Wisatawan akan diajak untuk mengenal kebudayaan setempat dan belajar untuk memainkan serta mendalami kebudayaan asli dari Watulimo ini.
Selain sebagai desa budaya, wisatawan juga akan disuguhkan dan diajak menikmati paronama keindahan alam Desa Watulimo. Diantaranya wisata air River Tubing Rumah Budaya, koceh kali, Rendam Kali Watu Gathik, serta ada Taman Jalu Watu (taman Batu Marmer). Hal itu sebagai upaya konservasi alam yang dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Sephikul. Hasil upaya tersebut membuat air sungai menjadi bersih dan jernih, nyaman untuk rendam diri.