Desa Wisata Duren Sari Sawahan merupakan salah satu desa wisata terbaik nasional tahun 2020 dengan konsep CBT (Community Based Tourism). Nama Duren Sari dipilih karena desa ini berada di kawasan hutan durian terbesar se-Asia Tenggara seluas 650 Ha yang telah ditetapkan sebagai International Durio Forestry (IDF) oleh Menteri Pertanian pada tahun 2016. Kita bisa melihat durian yang bergunung-gunung di teras rumah warga pada musim durian.
Secara administratif, desa wisata ini berada di desa Sawahan kecamatan Watulimo kabupaten Trenggalek. Memiliki jarak tempuh 38 km dari kota Trenggalek atau sekitar 1 jam perjalanan menggunakan mobil. Secara astronomis terletak di 8°16’10”S dan 111°41’05”E. Secara geografis memiliki batas desa sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Slawe, Kecamatan Watulimo
Sebelah Selatan : Desa Karanggadu, Kecamatan Watulimo
Sebelah Timur : Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo
Sebelah Barat : Desa Bendoroto, Kecamatan Munjungan
Mayoritas masyarakat desa bekerja sebagai petani, peternak, dan pengrajin. Ada 4 dusun di desa ini yaitu Dusun Krajan, Dusun Singgahan, Dusun Tenggong, dan Dusun Ngrancah. Dengan karakteristik dan kearifan lokal antar 4 (empat) dusun tersebut yang berbeda-beda.
Desa wisata ini dibangun awalnya karena keprihatinan warga yang kondisi lingkungan terutama sungai kurang bersih, produksi pertanian melimpah namun tidak terpasarkan dengan baik. Atas kegigihan dan gotong royong masyarakat, timbul upaya untuk melakukan konservasi lingkungan melalui pembersihan sungai, rehabilitasi tanaman hutan, pemeliharaan sumber air dan menggali kembali seluruh potensi kearifan lokal yang dimiliki. Upaya ini diikuti dengan inisiatif sekelompok warga dengan membentuk pokdarwis pada tahun 2015 dengan nama Pokdarwis Duren Sari. Komitmen dan semangat untuk mewujudkan desa wisata sehat, ramah lingkungan, melestarikan budaya dan mengangkat kearifan lokal berbasis masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Sehingga pada tahun 2017 diberi SK oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Trenggalek nomor. 556/141/35.03.025/2017.
Keunikan dan keindahan Desa Wisata Duren Sari Sawahan ditunjukkan melalui bentang alam International Durio Forestry (IDF) menjadi salah satu daya tarik utama . IDF merupakan hutan durian terluas se- Asia Tenggara 650 ha yang pohonnya sebagian besar sudah berumur ratusan tahun, ditanam pada zaman penjajahan dan masih tumbuh subur sampai sekarang. Masyarakat selalu menjaga dan melestarikan hutan tersebut. Wisatawan dapat trekking IDF dan mengenal berbagai jenis durian, belajar pembibitan durian hingga pengolahan produk durian. Ada ribuan jenis durian lokal dengan keunikan rasa yang berbeda membuat wisatawan selalu rindu dengan desa ini. Wisatawan dapat menghirup segarnya oksigen hutan dan dapat berinteraksi dengan petani durian, menambah wawasan sekaligus bisa menikmati durian yang jatuh langsung dari pohon pada musim panen. Selain durian, buah manggis juga melimpah di desa ini yang panen bersamaan dengan musim durian.
Kekuatan dan potensi utama dari desa wisata Duren Sari Sawahan yakni tetap mempertahankan dan melestarikan kearifan lokal yang ada di masyarakat desa dengan mengemasnya menjadi sebuah PAKET WISATA baik Paket Wisata Alam, Wisata Edukasi, Wisata Budaya, Wisata Kuliner, Outbound, serta Paket Wisata Live In.
Di Desa Wisata Duren Sari Sawahan tidak hanya agrowisata yang ditawarkan, wisatawan bisa bermain seni karawitan, bermain gamelan yang diselaraskan dengan gending-gending Jawa yang dipandu oleh ketua lembaga adat desa dan belajar huruf Jawa/Dentawiyanjana. Ada juga permainan tradisional seperti paseran, permainan jaman dahulu yang bahannya dari daun kelapa (blarak) sebagai anak panah, bambu sebagai busurnya dan pelepah pisang (debok) sebagai sasaran. Cara bermainnya seperti panahan, fokus ke sasaran yang terbuat dari debok yang diberi nama balon. Selanjutnya ada permainan egrang, yaitu permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk berjalan. Fokus permainan ini adalah untuk melatih keseimbangan serta kelenturan tubuh. Ada lagi permainan tradisional gathok, Permainan yang dimainkan oleh beberapa orang yang berperan sebagai ratu, patih, tumenggung, dan delik. Cara bermainnya, masing-masing pemain menancapkan tongkat ke lumpur secara bergantian. Pemain yang tongkatnya roboh, tubuhnya akan dileleti lumpur. Permainan ini menggambarkan bahwa siapapun yang bersalah akan mendapat hukuman walaupun ia seorang pemimpin.
Wisatawan juga akan diajak untuk membuat batik tulis Dlongop khas desa wisata Duren Sari Sawahan. Batik tulis dengan pewarna alami dari kulit manggis, kulit mahoni, dan daun jati.
Desa wisata Duren Sari juga memiliki fasilitas homestay. Wisatawan tinggal bersama dengan penduduk lokal, merasakan suasana keakraban seperti keluarga sendiri dan bisa belajar banyak hal yang bisa menjadi pengalaman tidak terlupakan. Wisatawan bisa menikmati minuman khas wedang jeser (jahe, sere,gula aren) dan makanan khas desa seperti sompil, tiwul jambul dan nasi luwak.
Hingga saat ini Desa Wisata Duren Sari telah berkembang menjadi destinasi wisata yang dikenal luas oleh masyarakat baik, regional, nasional maupun internasional. Sertifikasi atas pengelolaan desa wisata telah dimiliki baik dalam hal pemandu, pengelola kuliner, homestay dan seterusnya. Bahkan beberapa SDM eks TKI dilibatkan menjadi pemandu wisata berbagai bahasa asing (multilingual).
Dampak positif pengelolaan desa wisata telah dirasakan secara luas oleh masyarakat antara lain : kunjungan wisatawan yang bertambah, produk wisata berkembang, komoditas perkebunan terutama durian, manggis, jengkol, kluwek dan cengkeh terpasarkan dengan baik bahkan sampai melayani eksport ke negara tetangga, semakin banyak SDM dan jenis usaha lokal yang terlibat dalam aktivitas wisatawan, berbagai event/kegiatan telah dilaksanakan. Secara umum, masyarakat merasakan dampak peningkatan perekonomian yang nyata dan peningkatan kesehatan lingkungan akibat adanya aktivitas wisata di desa wisata Duren Sari.
Adapun prestasi yang pernah diraih Desa wisata Duren Sari Sawahan :