PROFIL DESA WISATA BUDAYA BUMI TURONGGO YAKSO
DESA DONGKO KECAMATAN DONGKO KABUPATEN TRENGGALEK
https://youtu.be/_vvjh0vaJaA?si=L1vSNQ0sI4tOUH2b
I. Gambaran Umum Desa Dongko
Desa Dongko berjarak 25km dari pusat kota Trenggalek, sebelah barat Kabupaten Pacitan dan sebelah timur Kabupaten Tulungagung. Desa Dongko berada di jalur lintas selatan yang menghubungkan propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, Posisi ini memudahkan wisatawan untuk berkunjung secara estafet berwisata dari Jawa Timur ke Jawa Tengah atau sebaliknya.
Desa Dongko memiliki potensi wisata yang cukup besar kususnya Wisata Budaya, hal ini yang melatar belakangi bahwa Dongko disebut dengan Desa Warisan Budaya (Culture Heritage) dan membawa nama Kecamatan Dongko masuk dalam kategori 4 kota yang berada di Kabupaten Trenggalek dengan sebutan Kota Warisan Budaya (Culture Heritage City). Budaya-budaya yang terjaga kelestarianya diantaranya ;
Keberadaan Desa Dongko yang berada ditengah-tengah kota Kecamatan, dan dilewati oleh jalan besar Jalur Lintas Selatan, sehingga dari sisi transportasi Desa wisata Dongko tidak ada kendala dalam arti bisa ditempuh dengan semua jenis kendaraan. Desa Dongko mempunyai topografi perbukitan sehingga menambah asrinya pemandangan yang bisa dijadikan sebagai Wisata Alam yang menyenangkan, dibarengi warganya yang ramah tamah dan masih memegang teguh adat sopan santun sebagai peninggalan leluhur Jawa. Desa Dongko mempunyai wisata alam yang menarik yaitu:
Dengan kondisi alam diatas pegunungan yang demikian tadi membuat Desa Wisata Dongko ini mempunyai Pokdarwis yang diberi nama Giri Dewata ( Giri = Gunung , Dewata = Desa Wisata ) jadi bisa diartikan sebagai Desa Wisata yang berada diwilayah pegunungan.
Selain itu Desa Dongko juga mempunyai UMKM dengan produk-produknya yang berkwalitas dan sudah mempunyai pemasaran luas antara lain :
Kegiatan pemerintahan Kecamatan dikendalikan dari Desa Dongko karena di Desa Dongko terletak Kantor Kecamatan, Kantor Kepolisian, Kantor Koramil, Kantor Urusan Agama, Kantor Pendidikan, Balai Penyuluhan Pertanian, Kantor Puskesmas.
Kegiatan Perekonomian Kecamatan Dongko juga terpusat di Desa Dongko, hal ini terbukti bahwa Pasar Kecamatan Dongko juga terletak di Desa Dongko yang mempunyai aktifitas sehari-hari dan aktifitas terbesarnya 5 hari sekali.
II. Produk Wisata Budaya dengan Deskripsi singkat
Untuk produk Wisata unggulan Desa Dongko adalah Wisata Budaya yang meliputi diantaranya;
1. Upacara adat Ngetung Batih
Upacara adat Ngetung Batih adalah upacara adat yang dilakukan oleh warga masyarakat Dongko menyambut datangnya tahun baru Jawa tepatnya tanggal 1 Suro. Uapacara adat ngetung batih mempunyai makna ( Ngetung = Menghitung, Batih = Anggota Keluarga ) menghitung seluruh anggota keluarga dengan ditandai takir plonthang seraya memohon kepada Tuhan agar diberkahi kesehatan, keselamatan, kekuatan lahir batin dan keberlimpahan. ( Deskripsi secara lengkap dan disertai gambar-gambar bisa dilihat pada Assessment)
Keberadaan Upacara Adat Ngetung Batih sudah diakui oleh :
1. Balai Pelestari Nilai Budaya ( BPNB ) Jogjakarta di tahun 2018
2. Diakui dan tercatat secara Nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda ( WBTB )
2. Upacara Adat Baritan dan Turonggo Yakso
A. Sejarah Singkat Baritan
-Baritan. Baritan adalah upacara adat warga masyarakat Desa Dongko Kecamatan Dongko yang merupakan sumber terciptanya Seni Jaranan Turonggo Yakso. Upacara Adat Baritan dilaksanakan di bulan pertama tahun Jawa yaitu bulan Suro. Baritan ini bertujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar hewan piaraan ( Ternak ) dan pertanianya bisa selamat dari marabahaya, penyakit, hama, terkaman binatang buas, bencana, dlsb.
-Asal Kata Baritan. Baritan berasal dari kata; mBabar Sari Perwitan (mBabar= menggelar, Sari= inti sari, Perwitan= tumurune ilmu gaib) yang berarti menggelar inti sari ilmu gaib yang dilengkapi dengan Ubarampe Sesaji dengan kreasi budaya agar bisa dipahami dan dimengerti akan makna dan tujuanya oleh warga masyarakat.
-Dadung Awuk. Menurut cerita dari leluhur, konon pada jaman dahulu ada Raja Siluman (Jin Raksasa) yang sakti mandraguna dan kebiasaanya mengganggu ketentraman warga utamanya warga yang mempunyai ternak piaraan (seperti kerbau, sapi, dll ) dengan cara mencuri ternak, mengganggu kesehatan ternak, bahkan tidak segan membunuh dan memakan ternak-ternak warga. Raja siluman tersebut bernama Dadung Awuk. Akan tetapi pada suatu hari ada Seorang Pertapa yang Gagah Berani, Berjiwa Kasatria datang untuk melawan Raja Siluman (Dadung Awuk) tersebut, kemudian keduanya melakukan adu kesaktian (melakukan panca bakah), walhasil Raja Siluman itu dapat ditaklukan dan menyerah dengan suatu syarat perjanjian;
1. Raja Siluman (Dadung Awuk) tidak akan mengganggu dan makan ternak warga, selama warga tiap tahunya dalam bulan Suro selalu mengadakan Upacara Adat Baritan yang disertai berbagai macam sesaji (ambengan) serta digelar langen beksan, konon Dadung Awuk kesukaanya memang langen beksan.
2. Raja Siluman (Dadung Awuk) tersebut siap diperintah apa saja oleh sang Pertapa, seperti halnya untuk menggembala ternak, menjaga ternak-ternak warga dari berbagai ancaman marabahaya dan segala macam penyakit agar ternak warga bisa sehat, berkembang, babar tumangkar sehingga membawa peningkatan kesejahteraan warga.
B. Sejarah Singkat Turonggo Yakso
Turonggo Yakso adalah seni khas jaranan masyarakat Dongko, yang mana seni Jaranan Turonggo Yakso berbeda dan unik jika dibanding dengan seni Jaranan yang biasa berada di daerah-daerah lain, karena kudanya berwajah Raksasa. Turonggo Yakso berasal dari kata : Turonggo = Jaran / Kuda dan Yakso = Buto / Raksasa. Jadi seni Jaranan Turonggo Yakso adalah seni jaranan yang kudanya bergambarkan Kuda Berwajah Raksasa dan penunggangnya adalah seorang Satria yang gagah berani. Turonggo Yakso yang lahir di Desa Dongko (sekarang telah menjadi ikon Kabupaten Trenggalek), tidak bisa dipisahkan dengan Upacara Adat Baritan , karena Turonggo Yakso tercipta dari adanya Baritan.
-Seni Jaranan Turonggo Yakso. Seni Jaranan Turonggo Yakso ini diambil dari cerita sejarah adanya Upacara Adat Baritan. Dimana Turonggo Yakso ini sebagai gambaran dari sosok Raja Siluman ( si- Dadung Awuk ) yang mempunyai sifat angkara murka dan sering mengganggu ketentraman warga, Sedangkan si penunggang kudanya ini adalah menggambarkan seorang Satria Gagah Berani yang bisa menaklukan dan mengendalikan keangkara murkaan Raja Siluman (si -Dadung Awuk = yang diceritakan pada sejarah baritan ).
-Nilai Filosofis Jaranan Turonggo Yakso. Dalam seni jaranan Turonggo Yakso ini mempunyai nilai Filosofi bahwa, nafsu dan watak keangkara murkaan bisa ditaklukan dan dikendalikan oleh sifat dan watak kasatria. Maka Dadung Awuk yang mempunyai watak angkara murka digambarkan sebagai Kuda Yang Berwajah Raksasa . Sedangkan satria digambarkan sebagai penunggang kuda yang bisa mengendalikan keangkara murkaan Dadung Awuk.
-Gerakan Tari Jaranan Turonggo Yakso
Seni Jaranan Turonggo Yakso ini mempunyai gerak tari jaranan yang indah sebagai gambaran dari perang melawan hewan pemakan ternak dan Hewan Perusak Tanaman serta gerakan petani yang sedang bercocok tanam gembira ria dan bahagia setelah ternak dan pertanianya bebas dari hama dan penyakit sehingga panenya melimpah.
-Iringan Klasik yang Digunakan
Kendhang, Slompret, Kethuk 2 dan Kenong 6, Gong 6 dan Gong suwuk 6, Angklung 3 buah, Kenthongan, Simbal dan Jedhor
- Jaranan, Celengan dan Barongan
a. Jaranan.
Jaranan yang digunakan saat pentas adalah Jaranan yang berbentuk Turonggo Yakso = badan kuda, wajah raksasa. Jaranan ini terbuat dari kulit lembu atau kerbau. Bentuk gambar jaranan pada umumnya adalah; Buto Patih berbadan Kuda ( Raksasa dari tokoh pewayangan yang mempunyai jabatan Patih ), dan Buto Gagal berbadan kuda ( Raksasa dari tokoh pewayangan yang berperan sebagai prajurit )
b. Celengan.
Celengan terbuat dari kulit lembu atau kerbau yang menggambarkan babi hutan ( celeng ) yang merupakan hama pemakan dan perusak tanaman.
c. Barongan.
Barongan terbuat dari kayu yang menyerupai kepala Ular Naga dan Jamang terbuat dari Kulit serta kain penutup dari kepala sampai kaki . Barongan ini mengambarkan hama dan penyakit ternak maupun tanaman baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan.
-Uborampe Sesaji
Pada saat pentas Jaranan Turonggo Yakso ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu Sesaji dan Uborampe lainya. Sesaji ini digunakan oleh Landang atau Sesepuh Grup Jaranan untuk memohon kepada Tuhan atas keselamatan pemain maupun penonton yang hadir disaat pertunjukan serta pada saat pemain Jaranan mengalami Trans atau Ndadi.
Uborampe Sesaji tersebut antara lain :
a. Dupa
b. Bunga Tiga Warna ( Melati, Kanthil, Mawar )
c. Bunga Boreh
d. Pisang Setangkep ( dua Sisir yang ditata berhadapan )
e. Kelapa Gundhul yang ditali Lawe ( Kambil Gundhil ditali Lawe Wenang )
f. Pulo Gimbal Pulo Grinsing
3. Upacara Adat Bersih Mason
Sejarah Singkat Bersih Mason
3.1. Asal-usul Bersih Mason.
Singkat cerita, pada jaman Mataram ada seorang pertapa berparas cantik dan ramah yang Bernama Putri Pandanwangi. Putri bertapa dipuncakbukit namanya Bukit Putri. Jikalau sang Putri ingin mensucikan diri mandi siram jamas dan lain sebagainya, sang putri pergi ke lembah bukit menuju sumber air yang sekarang disebut dengan Mason Pandanwangi( Mason=adalah sebutan kearipan lokal dari sumber air yang digunakan untuk hidup sehari-hari warga masyarakat ). Mason ini merupakan sumber air yang digunakan warga sekitar untuk air minum, masak, mandi dan mengairi sawah.
Pada suatu ketika saat kemarau tiba sumber air Mason Pandanwangi mengecil dan sawah disekitaran tidak kebagian air, maka berkatalah Putri Pandanwangi kepada tetua warga disitu, Singkat cerita, pada jaman Mataram ada seorang pertapa berparas cantik dan ramah yang Bernama Putri Pandanwangi. Putri bertapa dipuncakbukit namanya Bukit Putri. Jikalau sang Putri ingin mensucikan diri mandi siram jamas dan lain sebagainya, sang putri pergi ke lembah bukit menuju sumber air yang sekarang disebut dengan Mason Pandanwangi( Mason=adalah sebutan kearipan lokal dari sumber air yang digunakan untuk hidup sehari-hari warga masyarakat ). Mason ini merupakan sumber air yang digunakan warga sekitar untuk air minum, masak, mandi dan mengairi sawah.
Pada suatu ketika saat kemarau tiba sumber air Mason Pandanwangi mengecil dan sawah disekitaran tidak kebagian air, maka berkatalah Putri Pandanwangi kepada tetua warga disitu,
-. Putri Pandanwangi : ?ki sanak, coba lihat sumber air di mason kita, saat ini tidak mencukupi untuk mengairi sawah kalian, padi banyak yang gagal panen?,
-. Warga kemudian bertanya kepada putri pandanwangi,: ?duh sang putri, bagaimana cara kita untuk memulihkan sumber air di mason kita ini??
-. Putri Pandanwangi menjawabnya dengan senyum yang lembut dan kelihatan cantik dan ramahnya : ?baik kisanak, untuk mengatasi hal tersebut yang harus kita lakukan, yang pertama; Kisanak harus memberitahu kepada saudara-saudara kita, kalau membuka lahan pertanian jangan sampai di atas atau disekitar mason kita, karena kalau pohon-pohon ditebang habis itu bisa mengakibatkan air tidak bisa tersimpan ditanah,sehingga sumber air menjadi kecil, bahkan kalau dimusim penghujan bisa mengakibatkan tanah longsor dan banjir. Kedua : Kita harus melakukan penanaman pohon kembali disekitaran mason kita ini agar nantinya air hujan yang turun bisa tersimpan dalam tanah yang terikat oleh akar-akar pohon yang kita tanam. Ketiga : dalam tiap-tiap tahun di bulan Longkang kita harus melakukan bersih mason yang maksudnya agar; mason yang kita gunakan ini terjaga kebersihanya dan seraya kita mengucap rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmatnya yang telah diberikan kepada kita?.
Kemudian sang Putri mengajak kepada warga membuat ubarampe sesaji untuk kelengkapan berdoa. Ubarampe sesaji ini mengandung maksud dan tujuan ; sebagai ucapan rasa syukur serta doa yang diwujudkan dengan simbul-simbul yang bisa dipahami dan dirasakan. Selain itu sesaji ini mempunyai nilai filosofis yang tinggi. Semenjak peristiwa itulah bersih mason dan penanaman pohon untuk konservasi sumber mata air selalu dilakukan warga setiap tahunya hingga sekarang masih terjaga kelestarianya.
Jadi lebih tegasnya apa itu Bersih Mason?
BersihMason adalah : kegiatan yang dilakukan oleh warga setempat berupa kegiatan bersih-bersih dilokasi mason (= sumber mata air ) dan disertai dengan menanam pohon-pohon disekitaran Mason ( sumber air ) yang berfungsi sebagai konservasi sumber mata air. Mason adalah : lokasi sumber mata air bersih yang diambil air bersihnya untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari misal; untuk minum, memasak, mandi dan sisanya untuk mengairi sawah dan lahan pertanian lainya. Selain kegiatan seperti tersebut diatas, pada kegiatan Bersih Mason juga ada kegiatan ritual yang berupa Kendurianyang dipimpin oleh sesepuh adat. Kendurian ini bermaksud ; sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas berkah yang diberikan berupa air bersih yang tiada hentinya mengalir sepanjang tahun serta dalam acara ritual tersebut warga melakukan do?a bersama agar selalu dikaruniai keselamatan, kesehatan dan keberlimpahan.
Daya Tarik wisata dibidang seni yang terdapat di Dusun Blimbing yaitu :
Daya Tarik Wisata di Dusun Karang Tengah
Daya Tarik wisata yang terletak di dusun Klangsur dibidang seni yaitu :
1. Jaranan ada 1 grup yaitu ; Grup Jaranan Saputro Mudho
2. Seni terbang elo 1 grup yaitu ; Terbang Elo Klangsur Damai
Merupakan daya Tarik Wisata tersendiri bahwa Dusun Klangsur ini mempunyai sebutan ?Kampoeng Jawa?, karena masyarakatnya masih sangat kenthal dengan budaya Jawa warisan leluhur walaupun gencarnya globalisasi dan masuknya budaya manca, namun masyarakat di Dusun Klangsur tidak terpengaruh dan tetap berpegang teguh dengan adat istiadat Jawa. Di Dusun Klangsur ini juga berdiri Padhepokan Pelestari Budaya dan satu-satunya di Dingko yaitu; Padhepokan Watukuncung.
5. Dusun Kasihan
Dusun Kasihan berada juga berbatasan dengan Dusun Krajan yaitu berada disebelah utara yang juga termasuk diwilayah kota Desa Dongko, terdiri dari 11 RT dengan jumlah penduduk sekitar 1.471 jiwa. di Dusun Kasihan terdapat Sekolah TK Darma Wanita II, SDN 2 Dongko dan Lembaga Kursus Bahasa Inggris ?Java Cours? . Serta kelompok kegiatan UMKM yang sudah terkenal di daerah Trenggalek yaitu batik sibori. Sarana transportasi Dusun Kasihan tidak ada kendala karena dilewati jalan besar Jalur Lintas Selatan.
Daya tarik wisata dibidang seni yang terletak di dusun Kasihan yaitu :
1. Jaranan ada 2 grup yaitu ;
1. Grup Jaranan Kridho Budoyo
2. Grup Jaranan Kridho Budoyo Mudo
2. Seni solawatan Sambang 1 grup
6. Dusun Premban
Dusun Premban terletak paling barat dari wilayah Desa Dongko yang memiliki wilayah terluas dan berpenduduk 1.892 Jiwa dan terdiri 13 RT . Keberadaan sekolah TK Darma Wanita I, SDN 2 Dongko merupakan sarana pendidikan dasar di Dusun Premban.Untuk sarana transportasi lancar untuk semua jenis kendaran meski wilayah ini tidak dilewati jalur Lintas Selatan. Dengan topografi yang merupakan bukit dan hutan serta bentuk sungai yang curam berkelok dan bebatuan yang indah tampak seperti ornamen wilayah Dusun Premban mempunyai potensi besar dengan wisata alamnya.
Daya Tarik wisata dibidang seni yang terletak di dusun Premban yaitu :
7. Dusun Jajar
Dusun Jajar adalah wilayah Desa Dongko yang paling utara dan topografinya adalah daerah pegunungan, hutan dan bukit yang mempunyai penduduk 1.313 Jiwa dan terdiri 9 RT. Dusun Jajar ini disebut dengan Gudang Waranggono, memang disinilah tempat belajarnya para Waranggono, dan Dusun ini sangat besar kontribusinya terhadap kegiatan budaya yang digelar oleh Desa Dongko. Pendidikan yang ada masih pendidikan dasar yaitu SDN 7 Dongko. Sarana transportasi lancar cocok untuk segala kendaraan karena jalan menuju Dusun Jajar merupakan Jalan Daerah lintas Kecamatan.
Di Desa Dongko juga ada Wisata Buatan yaitu;
1. Edu Wisata Pertanian Gema Kucur
Edu Wisata Gema Kucur merupakan pusat edukasi pertanian yang berada di Desa Dongko dengan berbagai kegiatan Pertanian dan Peternakan dibawah binaan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek.
2. Kolam Renang Berkah Lestari
Kolam yang siap digunakan untuk berolahraga dan juga untuk melepaskan lelah setelah aktifitas keseharian, airnya yang jernih alami dan dingin membuat pegal-pegal jadi hilang.
3. Embung Wakelan
Embung wakelan adalah penampungan air yang dibangun oleh Das Brantas dengan kondisi disekelilingnya hutan rakyat sehingga membuat asrinya pemandangan disana dan sangat layak digunakan untuk bersantai ria.
4. Taman dan Camping Ground Watu Payung
Akses mudah dipinggir jalur lintas selatan dan fasilitas permainan Game War dan Camp lengkap. Watu paying dibuat dengan biaya swadaya masyarakat karena atas kesadaran pentingnya pariwisata sebagai kebutuhan olahraga untuk menuju kesehatan jasmani rohani.
V. UMKM
Produk-produk UMKM yang berada di Desa Dongko beragam dan dapat digunakan sebagai souvenir seperti kerajinan batik tulis, batik sibori, batik eco print bahkan ada produk kerajinan bamboo yang sudah tembus pada pasar internasional. Diantaranya yaitu ;
1. Batik Eco Print
Batik ECO PRINT ini merupakan kegiatan dari kelompok ibu-ibu PEKA yang kwalitasnya tidak kalah dengan batik-batik lainya.
2. Pandai Besi
Kerajinan pandai besi di Dongko juga bisa mendongkrak UMKM karena produk-produk alat pertanianya bisa sampai ke luar daerah dan berkwalitas.
3. Kerajinan Wayang Kulit
4. Pengrajin sangkar burung
5. Pengrajin pernak-pernik Pakaian Jaranan
6. Pengrajin Bambu
Di Desa Dongko mempunyai pengrajin bambu yang dapat diandalkan karena banyak wisatawan dari luar daerah juga Mahasiswa datang ke Dongko untuk belajar kerajinan bamboo . Sedangkan produknya antara lain: tusuk gigi, tusuk sate, tusuk buah, sedotan dari bambu, cangkir bambu, Guitar dari bamboo, nampan, sendok, dan masih banyak lagi. Untuk pemasaranya sudah sampai di Bali bahkan akhir-akhir ini sampai di export ke Eropa.
7. Produk Pertanian yang Menjuarai Even Jawa Timur
Produk menarik dari bidang pertanian yaitu pengembang budidaya ketela rambat jenis Gadingdong yang merupakan hasil teknologi klon warga Dongko sendiri, sedangkan hasilnya dan rasanya tidak kalah dengan ketela rambat Cilembu yang sudah terkenal itu. Dan kegiatan pertanian ini dilakukan dilahan sawah dan dipinggir sungai sehingga pemandangan cukup indah digunakan untuk berwisata melepas lelah sambil belajar budidaya ketela rambat Gadingdong.
8. Produk Jajanan
Tidak ketinggalan usaha Jajanan binaan dari KOPWAN Desa Dongko juga menghasilkan produk-produk jajanan yang tidak kalah menariknya dengan daerah lain. Antara lain ada ; Minuman Kopi Suwuk / kopi tubruk, kopi lalapan, wedang uwuh, wedang alang-alang, rondhe. Masakan ; jangan menir, rujak uleg, lodeh tempe, buntil ikan asin, emplek endog, krupuk pasir, kripik tempe, krecek, kolong, utri, kucur, srabi, tempe debog, tempe lamtoro, dan lain-lain.
VI. Penutup
Demikian gambaran umum tentang Desa Wisata Budaya ? Bumi Turonggo Yakso? Dongko secara singkat kami sampaikan, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan kedepanya Desa Wisata Dongko dapat berkembang dengan baik sehingga bisa bermanfaat bagi wisatawan yang datang ke Desa Wisata Budaya Dongko danberefek pada peningkatan perekonomian masyarakat yang akirnya dapat membawa kesejahterakan masyarakat.
Dongko, 18 Juni 2022
Mengetahui Ditulis Oleh
Kepala Desa Dongko Pokdarwis Giri Dewata Dongko
KEUNIKAN DAN KEUNGGULAN DESA WISATA BUDAYA “BUMI TURONGGO YAKSO”
Desa Wisata Budaya Bumi Turonggo Yakso mempunyai daya tarik wisata yang unik dan beda dengan daerah lain, bahkan satu-satunya di dunia yaitu :
Desa Wisata Budaya Bumi Turonggo Yakso mempunyai keunggulan sebagai Desa Wisata yaitu ;