Ritual Adat Seblang Olehsari dipercayai masyarakat Olehsari sebagai acar bersih desa dan tolak bala' yang diadakan setelah Hari Raya Idul Fitri selama tujuh hari berturut - turut. Para penarinya dipilih secara supranatural oleh seseorang yang biasa disebut masyarakat sekitar dengan Gambuh atau juga dikenal sebagai pawang, dan biasanya penari harus dipilih dari keturunan penari seblang sebelumnya.
Ritual Adat Seblang ini dimulai dengan upacara yang dibuka oleh sang Gambuh atau pawang. Sang penari ditutup matanya oleh para ibu-ibu yang berada dibelakangnya, sambil memegang tempeh (nampan bambu). Sang pawang mengasapi sang penari dengan asap dupa (Menyan) sambil membaca mantra. Setelah sang penari kesurupan (tak sadarkan diri atau kejiman dalam istilah lokal), dengan tanda jatuhnya tampah tadi, maka pertunjukan pun dimulai. Penari seblang yang sudah kejiman tadi menari dengan mata terpejam dan mengikuti arah sang pawang serta irama gendhing yang dimainkan.
Setelah beberapa lama menari, kemudian si seblang melempar selendang yang digulung ke arah penonton, penonton yang terkena selendang tersebut harus mau menari bersama si Seblang. Di hari ke tujuh Ritual Adat berkeliling desa sambil menari (Ider Bumi).